Bank Syariah Indonesia dan Bank NTB Syariah Teken Perjanjian Kerjasama

Mataram NTB - - Terus bersinergi dan berkolaborasi, itulah yang dilakukan oleh pihak Bank NTB Syariah. Berbagai hal terus dibenahi untuk lebih baik. 

Keberadaan Bank NTB Syariah kian terasa ditengah masyarakat. Berbagai gebrakan terus dilakukan untuk dapat memberikan yang terbaik. 

Baca juga: Pasca Kenaikan BBM, Kayangan - Poto Tano akan Sesuaikan Tarif Penyeberangan

Untuk memperkuat pasar uang antar bank berdasarkan prinsip syariah (PUAS), Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank NTB Syariah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama. 

Teken kerjasama itu berlangsung di Ruang Rapat Besar Bank NTB Syariah pada Rabu 28 September 2022 kemarin. Adapun kerjasama yang terbangun antara BSI dan Bank NTB Syariah. 

Baca juga: Polsek Kawasan Pelabuhan Laut Tano Sosialisasikan Tarif Angkutan Penyebrangan Lintas Tano - Kayangan

Yaitu berkaitan dengan transaksi sertifikat pengelolaan dana berdasarkan prinsip syariah antar bank atau lebih dikenal dengan singkatan SIPA. 

Direktur Dana dan Jasa Bank NTB Syariah Nurul Hadi membenarkan adanya penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut. 

Baca juga: Hadiri Acara IPEMI Fashion Week, Bunda Niken : Bangga Memakai Tenun Produksi Daerah Sendiri

Menurut dia, pendatanganan dilakukan langsung olehnya dengan Ahmad Syafrizal selaku BSI Global Market Group Head. 

"Langkah ini bertujuan memperkuat pasar uang antat bank berdasarkan prinsip syariah (PUAS), " kata Nurul Hadi pada Kamis (29/9) di Mataram 

Baca juga: Kadiv PAS NTB Tinjau Lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Terbuka Lombok Tengah di Dusun Lias

Diungkapkannya, bahwa kerjasama ini juga meliputi soal Transaksi Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah (SIPA). 

Yaitu, sambung dia, melalui instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Sukuk Bank Indonesia (SukBI). 

Baca juga: Polsek Pagutan Dan Dinas Perdagangan Gelar Olah TKP Pasca Kebakaran Pasar Pagesangan

"Harapannya sinergi ini dapat memperkuat struktur perbankan syariah, baik dari aspek bisnis, permodalan, aset maupun likuiditas, " demikian Nurul Hadi.(Adb)